Selamat datang di dunia Android bagi agan yang masih anget-anget di Android Studio. Hehe Sebagian dari agan yang masih pemula, setidaknya pasti pernah membuat project baru di Android Studio namun masih bingung bagaimana membuat project baru yang benar di Android Studio.
Tutorial Membuat Aplikasi Penjualan Menggunakan Android Studio ini bisa kamu jadikan referensi untuk belajar membuat aplikasi android menggunakan android studio (dilengkapi dengan free download source code). Langsung saja kita pelajari bagaimana cara membuatnya! Aplikasi penjualan yang sudah running lihat divideo berikut.
![Membuat aplikasi stok barang in android studio 1 Membuat aplikasi stok barang in android studio 1](/uploads/1/2/5/5/125513297/559780451.jpg)
Nah, saya di sini akan memberikan Tutorial Membuat Project Aplikasi Baru di Android Studio yang Super Lengkap dari awal! Seperti bagaimana memilih SDK, bagaimana cara memilih nama project, bagaimana cara menentukan level minimum API yang tepat, serta cara memilih Layout Android. Saya sebenarnya pernah membuat Video Tutorial Membuat Project Baru dan Membuat Android Virtual Device (AVD) di Youtube. Bagi agan yang penasaran, silakan cek video berikut: Dalam postingan ini, saya akan membahas lebih banyak tentang membuat project baru seperti menentukan API, layout, dsb. Untuk lebih jelasnya, iluti tutorial berikut:. Klik Start a new Android Studio project.
Bisa juga lewat File New Project. Konfigurasi Project. Isikan sesuai petunjuk dibawah Nama Keterangan Application Name Nama aplikasi yang nanti ditampilkan. Diawali dengan huruf kapital Company Domain Nama domain.
Nantinya akan menjadi nama file apk (default) Package Name Nama file apk Project Location Lokasi penyimpanan project. Jangan gunakan folder yang memiliki spasi. Memilih target device android.
Jika agan ingin mengembangkan aplikasi android untuk smartphone atau tablet. Pilih Phone and Tablet di bagian atas. Untuk pilihan lain tidak perlu di isi. Pada bagian ini, kita akan menentukan SDK minimal agar aplikasi kita bisa berjalan.
Misal jika kita memilih Lolipop, maka versi Android di bawahnya tidak akan berjalan, hanya akan berjalan dengan Android yang memiliki SDK Lolipop ke atas. Perhatikan baik-baik ketika kita akan memilih SDK minimum, bisa jadi aplikasi yang kita buat malah gak bisa di pasang.Untuk lebih jelasny, berikut tabel sebaran perangkat API Android dari developer.android.com. Tabel ini menunjukkan presentase penguna Android di seluruh dunia! Jika aplikasi kita nantinya hanya memakai fitur-fitur dasar (misal menampilkan teks, gambar, dan video) maka kita tidak perlu memakai SDK terlalu tinggi. SDK level 8 misal, itu sudah cukup agar nanti semakin banyak perangkat yang bisa memakai aplikasi kita! Nah, jika aplikasi kita nanti memiliki fitur yang kaya (misal Firebase) maka boleh saja memakai SDK yang lebih tinggi (Firebase memakai SDK minimal 15).
Jika sudah memilih, klik tombol Next. Menambah Activity (Add an Activity to Mobile) Panel ini berfungsi untuk memilih template Activity. Jadi, kita nanti tidak perlu menulis kode dari awal (dari halaman kosong). Hal ini juga berfungsi agar dapat memudahkan kita dan kita bisa segera memulai koding.
Perhatikan tabel berikut untuk memilih template mana yang sesuai dengan kebutuhan kita: Nama Keterangan Menghasilkan project yang sepenuhnya kosong. Menghasilkan layout dengan fungsi menu (di pojok kanan) dan tombol melayang. Menghasilkan halaman kosong. Biasanya ada teks “Hello world” yang muncul. Saya merekomendasikan menggunakan Empty Activity ketika kita membuat Project baru. Menghasilkan halaman Fullscreen. Menghasilkan halaman yang siap menggunakan Google AdMob.
![Cara membuat aplikasi game android Cara membuat aplikasi game android](/uploads/1/2/5/5/125513297/393501808.png)
Google AdMob merupakan layanan iklan oleh Google. Kita bisa meraup pundi uang dari layanan ini. Menghasilkan halaman Google Maps. Menghasilkan halaman login. Jika kita akan membutuhkan user terdaftar, activity ini bisa menjadi pilihan cepat.
Menghasilkan halaman dengan panel. Master/Detail Flow sering digunakan pada aplikasi untuk tablet atau layar landscape. Menghasilkan halaman dengan menu samping (Navigation). Menu ini dapat diakses ketika kita menggeser halaman dari sebelah kiri. Menghasilkan halaman yang dapat di scroll Menghasilkan halaman dengan pilihan settings yang sudah di siapkan.
Settings Activity bisa menjadi pilihan jika nantinya aplikasi kita memiliki fungsi settings yang banyak. Menghasilkan halaman tab yang bisa digeser kanan-kiri.
Dengan begitu banyak pilihan seperti di atas. Saya sarankan untuk memakai Empty Activity dulu, karena nantinya kita bisa membuat aplikasi sesuai keinginan kita. Tapi itu sesuai kebutuhan agan saja. Jika sudah memilih, klk tombol next.
Customize the Activity Secara default, nama Activity kita adalah MainActivity dan nama layout kita adalah activitymain. Menurut saya, hal ini tidak perlu di rubah. Tinggal klik Finish saja. Sudah jadi deh, berikut tampilan editor Java dan XML yang telah kita buat. Sekarang, kita akan menjalankan aplikasi kita. Buka Edit Configuration. Buka bagian app.
Atur seperti berikut kemudian klik Apply atau OK. Klik Run, untuk link cepat klik tombol segitiga hijau. Atau buka lewat menu Run Run di sebelah atas. Pilih Device (Perangkat) Android yang sudah terhubung USB. Atau gunakan Android Virtual Device. Lalu klik OK.
Berikut hasil aplikasi yang telah kita buat Jika agan belum tahu caranya untuk menghubungkan perangkat Android ke Android Studio, simak tutorial berikut:. Jika agan ingin menjalankan di emulator Android Virtual Device (AVD).
Simak tutorial berikut:. Jika ingin segera memulai, ikuti tutorial berikut:.
Ikuti juga tutorial Android Studio lainnya: Oke, begitulah cara membuat Project Android baru di Android Studio. Nah, setelah kita berhasil membuat aplikasi baru dan menjalankannya, agan bisa mengikuti tutorial berikutnya di www.muhaaz.com. Tetap semangat dan Happy Coding! Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengapdosi pengetahuan manusia ke komputer, bentuk adopsinya tentu saja berupa program. Jika mas berminat dengan sistem pakar, maka mas harus merancang sistem yg akan dibuat, kemudian menterjemahkan menjadi algoritma program. Setahu saya, bahasa pemrograman yg sering dipakai justru Python. Sedangkan, bahasa pemrograman yg dipakai di Android (Android Studio) biasanya adalah Java/Kotlin dan Pada Unity adalah C#/JavaScript.
Sebenarnya mas tidak perlu buat aplikasinya dulu, tapi bisa membuat algoritma program yg dibuat pakai compiler/ide. Jika sudah jadi, barulah dipindah ke Aplikasi. Terkait bisa atau tidaknya sistem pakar diaplikasikan di Android, tentu saja jawabannya adalah bisa.
Waalaikum salam pak. Salam hormat kembali, Apabila bapak berkeinginan membuat aplikasi/sistem yang memasukkan dan menampilkan data (misal data pengurus RW/RT), maka bapak memerlukan Database. Apabila database tersebut disimpan di dalam satu perangkat saja, maka bapak perlu database internal (biasanya dgn SQLite).
Namun, apabila data tersebut perlu diakses oleh banyak orang maka bapak perlu server untuk menyimpan database, sehingga dapat diakses bersama melalui internet. Bapak bisa menggunakan hosting gratis dahulu sebagai media penyimpanan database dan pembuatan API (protokol aplikasi). Tapi, kalau saya pribadi lebih menyukai Firebase. Karena selain gratis 100000 akses dokumen/hari, kita juga tidak perlu memikirkan pembuatan database ataupun API. Karena tinggal pakai saja di sisi Android Studio.
Bahkan, kita dapat membuat login dengan email, facebook, google, dsb dengan API yg disediakan. Terkait pembayaran IPL secara online, itu tergantung metode pembayaran yg digunakan. Apabila dengan transfer bank, bapak bisa menggunakan API milik bank terkait (contoh API BCA). Apabila dengan Paypal maka bapak menggunakan API Paypal. Dan motode yang lain. Jika cara tersebut terlalu sulit, bapak bisa mensiasati dengan cek data secara manual, misal warga yg sudah transfer mngirim bukti kemudian bapak cek melalui internet/mobile banking. Pertanyaan “apakah bisa di buat dengan Android Studio?” jawabannya adalah bisa.
Assalamu’alaikum Mas. Salam kenal dan salam hormat.
Nama saya Muhammad Rayhan Afrizal dan saya seorang pelajar yang masih duduk di bangku SMK jurusan TKJ. Walau saya TKJ, saya ingin mencoba segala sesuatu yang lain dan saya sudah mencobanya satu, seperti editting yang sudah saya terapkan di channel Youtube saya dengan nama channel Rayhan Afrizal. Dan saya sebenarnya dari dulu sudah ingin belajar program dan ingin membuat suatu aplikasi.
Jadi di sini saya punya beberapa pertanyaan dan mohon dijawab jika berkenan: 1. Untuk aplikasi online, apakah butuh sebuah server? Harus butuh banyak orang kah untuk menghandle data2 yang masuk? Dan apakah untuk aplikasi online memiliki sistem penukaran data internet yang dapat ditukarkan menjadi dolar secara otomatis? (kalo yang ini saya hanya penasaran karena saya masih mencari2 apa yg membuat game online menjadi laku) 2.
Di samping ingin membuat aplikasi, saya ingin membuat program yang saya rancang sendiri untuk kebutuhan saya sendiri, misalnya seperti sistem AI Program yang dapat menjawab dan melakukan semua perintah yang saya katakan melalui voice, typing, dan camera detected (untuk mencari informasi dari suatu gambar). Apa saja yang harus dipelajari untuk membuat program ini dan butuh banyak aplikasi program kah untuk membuat aplikasi ini? Dan butuh server juga kah? Misalnya saya ingin membuat suatu aplikasi untuk membantu pekerjaan orang tua saya di rumah atau saya menawarkan perancangan aplikasi buatan saya ke perusahaan dimana Ayah saya bekerja, apakah perlu diupload ke platform online? (misalnya Playstore atau App Store) 4. Jika saya sudah mahir dalam coding, bisakah saya membuat suatu sistem keamanan untuk melindungi data-data dan segala hal privasi yang saya miliki di perangkat saya? Aplikasi program apa saja yang wajib dipelajari?
Hanya itu yang ingin saya tanyakan dan saya akan sangat berterima kasih sekali jika Mas mau menjawabnya. Karena saya juga ingin menjadi seorang Programmer, Edittor, dan IT. Kebetulan saya nemuin artikel ini dan saya bersyukur sekali ternyata ini bermanfaat buat saya. Untuk materi program, kalo boleh tau kapan saja Mas menulis agar saya bisa selalu memantau materi ini di saat saya mendapatkan notifikasinya? Terima kasih banyak.
Saya harap website ini bisa lebih berkembang dan bisa menginspirasi seluruh dev dan programmer di Indonesia untuk selalu giat berusaha! Salam hormat saya! Wa’alaikum salam. Salam kenal juga.
Saya senang sekali karena adik sangat antusias belajar. Berikut jawaban saya sesuai nomor: 1a. Untuk aplikasi online harus pakai server. Untuk menangani data tergantung kerumitan dan penggunaan server.
Jika masih awal2 biasanya hanya 1-2 orang cukup, namun untuk skala besar bisa membutuhkan lebih dari 10 orang atau lebih. Biasanya dalam bentuk penyewaan/jasa antar kedua belah pihak. Misal iklan Facebook atau AdSense pasti mereka menjual data pengguna sebagai target pasar. “AI Program yang dapat menjawab dan melakukan semua perintah yang saya katakan melalui voice, typing, dan camera” itu semacam Google, Siri, Alexa, dsb. Tingkatnya terlalu sulit dan butuh sumber daya besar.
Saya sarankan agar belajar/mendalami salah satunya, misal pengolahan citra gambar mendeteksi warna atau bentuk objek. Saya menuliskan contoh pengolahan citra untuk memilah warna.
Buka melalui link berikut 2b. AI itu sangat luas dan tampak menarik. Untuk belajar AI saya sarankan belajar algoritmanya dulu.
Berikut yang perlu dipelajari pengertian atau kodenya (dapat dicari di google atau youtube): – Algoritma searching seperti blind/uninform search dan heuristik. – Propositional Logic, First Order Logic, dan Fuzzy System. – Decision Tree Learning. – Jaringan Syarat Tiruan (JST/ANN). – Algoritma Genetika. Pelajari tipe dari AI: Machine Learning, Neural Network, dan Deep Learning.
Saya juga menyarankan untuk belajar bahasa inggris, karena banyak referensi dari luar. Tidak wajib pakai server. Karena bisa dijalankan di komputer, robot, mesin, atau HP. Tergantung permintaan klien. Untuk penawaran bisa dilakukan demo aplikasi. Jika klien meminta untuk disebarluaskan ke masyarakat maka perlu diupload ke Store. Namun apabila untuk keperluan internal perusahaan maka tidak perlu lewat store, bisa pakai link khusus.
Orang yg mahir koding ‘belum tentu’ paham tentang sistem keamanan, itu ada spesialisnya sendiri. Ibaratnya tukang bangunan belum tentu paham membuat rumah yang tahan gempa atau tidak mudah kebobol maling. Melindungi data tidak hanya dari sisi kode, tapi juga harus paham tentang database, server, i/o, protokol, environment, layer, dan perangkat fisik. Saya kurang paham dengan maksud pertanyaan “aplikasi program”. Kalau maksudnya bahasa pemrograman, ya tergantung spesialisasi apa yg diinginkan. Misal ingin belajar AI maka sebaiknya belajar Python. Jika Android maka Java/Kotlin.
IOS maka swift. Web frontend maka JS. Dll Jika maksudnya adalah IDE, ya itu tergantung bahasa pemrograman yg dipelajari. Tapi tidak wajib, karena programmer yang handal pasti bisa menulis program dengan notepad sekalipun.
IDE hanya alat bantu untuk memudahkan. Contoh IDE itu seperti Visual Studio, Android Studio, Eclipse, NetBeans, dan variasi Intellij. Kalau saya lebih suka IntelliJ.